mirror of
https://github.com/adambard/learnxinyminutes-docs.git
synced 2025-10-01 08:46:43 +02:00
245
id-id/css-id.html.markdown
Normal file
245
id-id/css-id.html.markdown
Normal file
@@ -0,0 +1,245 @@
|
||||
language: css
|
||||
contributors:
|
||||
- ["Mohammad Valipour", "https://github.com/mvalipour"]
|
||||
translators:
|
||||
- ["Eka Y Saputra", "http://github.com/ekajogja"]
|
||||
lang: id-id
|
||||
filename: learncss-id.css
|
||||
---
|
||||
|
||||
Pada mulanya, web tidak memiliki elemen visual, murni teks saja.
|
||||
Tapi seiring perkembangan peramban, laman web dengan elemen visual menjadi umum.
|
||||
CSS adalah bahasa standar yang ada untuk menjaga keterpisahan antara
|
||||
konten (HTML) serta tampilan-dan-kesan laman web.
|
||||
|
||||
Singkatnya, fungsi CSS ialah menyajikan sintaks yang memampukan kita
|
||||
untuk memilih elemen tertentu dalam sebuah laman HTML
|
||||
dan menerapkan berbagai properti visual bagi elemen tersebut.
|
||||
|
||||
Seperti bahasa lainnya, CSS memiliki banyak versi.
|
||||
Di artikel ini, kita fokus pada CSS2.0 - yang meskipun bukan versi termutakhir
|
||||
namun paling kompatibel dan didukung secara luas.
|
||||
|
||||
**CATATAN:** Lantaran keluaran dari CSS berwujud efek-efek visual,
|
||||
maka untuk mempelajarinya, kita perlu mencoba berbagai hal dalam dunia olah CSS
|
||||
semisal [dabblet](http://dabblet.com/).
|
||||
Fokus utama artikel ini ialah pada sintaks dan sejumlah tips umum.
|
||||
|
||||
|
||||
```css
|
||||
/* komentar terletak diantara sepasang tanda garis miring dan bintang,
|
||||
persis seperti larik ini! */
|
||||
|
||||
/* ####################
|
||||
## SELEKTOR
|
||||
####################*/
|
||||
|
||||
/* Secara garis besar, statemen utama dalam CSS sangat sederhana */
|
||||
selektor { properti: nilai; /* properti lainnya */ }
|
||||
|
||||
/* selektor berfungsi untuk memilih suatu elemen dalam sebuah laman.
|
||||
|
||||
Kita juga bisa memilih semua elemen di sebuah halaman! */
|
||||
* { color:red; }
|
||||
|
||||
/*
|
||||
Dengan menentukan sebuah elemen seperti ini pada sebuah laman:
|
||||
|
||||
<div class='suatu-class class2' id='suatuId' attr='nilai' />
|
||||
*/
|
||||
|
||||
/* kita bisa memilih elemen berdasarkan nama class-nya */
|
||||
.suatu-class { }
|
||||
|
||||
/*atau dengan dua class sekaligus! */
|
||||
.suatu-class.class2 { }
|
||||
|
||||
/* atau dengan nama tag-nya */
|
||||
div { }
|
||||
|
||||
/* atau id-nya */
|
||||
#suatuId { }
|
||||
|
||||
/* atau - jika ada - dengan attribute-nya! */
|
||||
[attr] { font-size:smaller; }
|
||||
|
||||
/* atau jika attribute tersebut memiliki nilai spesifik */
|
||||
[attr='nilai'] { font-size:smaller; }
|
||||
|
||||
/* dibuka dengan sebuah nilai*/
|
||||
[attr^='nil'] { font-size:smaller; }
|
||||
|
||||
/* atau ditutup dengan nilai */
|
||||
[attr$='ai'] { font-size:smaller; }
|
||||
|
||||
/* atau bahkan disisipi nilai */
|
||||
[attr~='la'] { font-size:smaller; }
|
||||
|
||||
|
||||
/* dan yang lebih penting lagi, kita bisa mengombinasikannya sekaligus
|
||||
dengan syarat tidak ada spasi diantara selektor-selektor. sebab adanya spasi
|
||||
akan membuat selektor itu memiliki makna yang berbeda.*/
|
||||
div.suatu-class[attr$='ai'] { }
|
||||
|
||||
/* kita juga bisa memilih sebuah elemen berdasarkan posisi elemen induknya.*/
|
||||
|
||||
/*sebuah elemen yang merupakan anak langsung dari elemen induk (diseleksi dng
|
||||
cara yang sama) */
|
||||
div.suatu-induk > .-suatu-class {}
|
||||
|
||||
/* atau salah satu induk elemennya dalam hirarki elemen */
|
||||
/* berikut ini dimaksudkan pada elemen manapun dengan class "class-entah" dan
|
||||
merupakan anak elemen dari suatu div dengan class "induk-entah" PADA LEVEL
|
||||
HIRARKI MANAPUN */
|
||||
div.suatu-induk .suatu-class {}
|
||||
|
||||
/* peringatan: selektor yang sama jika tanpa ada spasi akan bermakna lain.
|
||||
misalnya? */
|
||||
div.suatu-induk.suatu-class {}
|
||||
|
||||
/* kita juga bisa memilih sebuah elemen berdasarkan saudara elemen yang muncul
|
||||
tepat sebelumnya */
|
||||
.aku-muncul-tepat-sebelum + .elemen-ini { }
|
||||
|
||||
/*atau saudara elemen manapun yang pernah muncul selang beberapa elemen
|
||||
sebelumnya */
|
||||
.aku-pernah-muncul-sebelum ~ .elemen-ini {}
|
||||
|
||||
/* Ada beberapa pseudo-class yang memampukan kita memilih suatu elemen
|
||||
berdasarkan perilaku lamannya (bukan struktur lamannya) */
|
||||
|
||||
/* semisal ketika sebuah elemen ditimpa hover (pointer mouse) */
|
||||
:hover {}
|
||||
|
||||
/* atau link yang sudah pernah diklik*/
|
||||
:visited {}
|
||||
|
||||
/* atau link yang belum pernah diklik*/
|
||||
:link {}
|
||||
|
||||
/* atau elemen input yang menjadi fokus */
|
||||
:focus {}
|
||||
|
||||
|
||||
/* ####################
|
||||
## PROPERTI
|
||||
####################*/
|
||||
|
||||
selektor {
|
||||
|
||||
/* Unit */
|
||||
width: 50%; /* dalam persen */
|
||||
font-size: 2em; /* angka kali jumlah font-size saat ini */
|
||||
width: 200px; /* dalam pixel */
|
||||
font-size: 20pt; /* dalam point */
|
||||
width: 5cm; /* dalam centimeter */
|
||||
width: 50mm; /* dalam milimeter */
|
||||
width: 5in; /* dalam inci */
|
||||
|
||||
/* Warna */
|
||||
background-color: #F6E; /* dalam short hex */
|
||||
background-color: #F262E2; /* dalam format long hex */
|
||||
background-color: tomato; /* warna yang sudah punya konvensi nama */
|
||||
background-color: rgb(255, 255, 255); /* dalam rgb */
|
||||
background-color: rgb(10%, 20%, 50%); /* dalam persen rgb */
|
||||
background-color: rgba(255, 0, 0, 0.3); /* dalam rgb semi-transparan*/
|
||||
|
||||
/* Gambar */
|
||||
background-image: url(/folder-gambar/image.jpg);
|
||||
|
||||
/* Font */
|
||||
font-family: Arial;
|
||||
font-family: "Courier New"; /* jika nama font memiliki spasi,
|
||||
ia diketik dalam tanda petik ganda */
|
||||
font-family: "Courier New", Trebuchet, Arial; /* jika font pertama tidak
|
||||
ditemukan, peramban menggunakan font berikutnya,
|
||||
demikian secara berturut-turut */
|
||||
}
|
||||
|
||||
```
|
||||
|
||||
## Penggunaan
|
||||
|
||||
Simpan semua CSS yang hendak kita pakai dengan ekstensi `.css`.
|
||||
|
||||
```xml
|
||||
<!-- kita harus menautkan file css itu ke laman di bagian <head>: -->
|
||||
<link rel='stylesheet' type='text/css' href='folder/namafile.css' />
|
||||
|
||||
<!-- kita juga bisa mengetik CSS secara inline di dalam markup.
|
||||
Namun, sebisa mungkin metode ini dihindari. -->
|
||||
<style>
|
||||
selektor { properti:nilai; }
|
||||
</style>
|
||||
|
||||
<!-- atau langsung mengetik properti CSS pada sebuah elemen.
|
||||
Metode ini harus dihindari sebisa mungkin. -->
|
||||
<div style='properti:nilai;'>
|
||||
</div>
|
||||
|
||||
```
|
||||
|
||||
## Prioritas
|
||||
|
||||
Kita tahu bahwa sebuah elemen bisa dipilih dengan lebih dari satu selektor,
|
||||
serta bisa diberi lebih dari satu properti.
|
||||
Dalam kasus seperti ini, hanya salah satu properti saja yang akan diterapkan
|
||||
pada elemen dengan prioritas tertentu.
|
||||
|
||||
Dengan susunan CSS:
|
||||
|
||||
```css
|
||||
|
||||
/*A*/
|
||||
p.class1[attr='nilai']
|
||||
|
||||
/*B*/
|
||||
p.class1 {}
|
||||
|
||||
/*C*/
|
||||
p.class2 {}
|
||||
|
||||
/*D*/
|
||||
p {}
|
||||
|
||||
/*E*/
|
||||
p { properti: nilai !important; }
|
||||
|
||||
```
|
||||
|
||||
dan susunan markup:
|
||||
|
||||
```xml
|
||||
<p style='/*F*/ properti:nilai;' class='class1 class2' attr='nilai'>
|
||||
</p>
|
||||
```
|
||||
|
||||
Maka prioritas penerapan style-nya ialah sbb.:
|
||||
Ingat, penerapan ini untuk masing-masing properti **property**,
|
||||
bukan keseluruhan larik.
|
||||
|
||||
* `E` prioritas pertama sebab ada kata `!important`.
|
||||
Dianjurkan untuk menghindari kata ini jika tidak benar-benar perlu.
|
||||
* `F` prioritas kedua sebab ia diketik secara inline.
|
||||
* `A` prioritas ketiga sebab selektor ini lebih spesifik dibanding yang lain.
|
||||
lebih spesifik = lebih banyak unsur selektor. contoh ini punya 3 unsur:
|
||||
1 tagname `p` + 1 nama class `class1` + 1 attribute `attr='nilai'`
|
||||
* `C` prioritas berikutnya sebab meski sama spesifik dengan `B` namun
|
||||
ia muncul lebih akhir.
|
||||
* Lalu `B`
|
||||
* dan terakhir baru `D`.
|
||||
|
||||
## Kompatibilitas
|
||||
|
||||
Sebagian besar fitur dalam CSS2 (dan lambat laun juga CSS3) kompatibel dengan
|
||||
semua peramban dan perangkat. Namun selalu vital untuk memastikan kompatibilitas
|
||||
unsur dan nilai yang kita ketikkan dalam CSS dengan peramban yang ditargetkan.
|
||||
|
||||
[QuirksMode CSS](http://www.quirksmode.org/css/) ialah salah satu sumber terbaik untuk memeriksa kompatibilitas CSS dan peramban.
|
||||
|
||||
## Referensi Lanjut
|
||||
|
||||
* [Understanding Style Precedence in CSS: Specificity, Inheritance, and the Cascade](http://www.vanseodesign.com/css/css-specificity-inheritance-cascaade/)
|
||||
* [QuirksMode CSS](http://www.quirksmode.org/css/)
|
||||
* [Z-Index - The stacking context](https://developer.mozilla.org/en-US/docs/Web/Guide/CSS/Understanding_z_index/The_stacking_context)
|
||||
|
Reference in New Issue
Block a user